idmkuyhaa-me – Kota Batu, 16 Februari 2025 – Industri perhotelan di Kota Batu mulai merasakan dampak dari kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah pusat. Kebijakan ini mengakibatkan penurunan signifikan dalam jumlah kunjungan wisatawan yang biasanya didorong oleh acara-acara yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah.
Sejak awal tahun 2025, pemerintah pusat telah mengumumkan langkah-langkah penghematan anggaran yang meliputi pembatasan perjalanan dinas dan pengurangan penyelenggaraan acara besar di luar kota. Hal ini berdampak langsung pada tingkat hunian hotel di Kota Batu, yang sebelumnya kerap menjadi tuan rumah berbagai slot thailand konferensi dan kegiatan pemerintah.
Menurut data yang diperoleh dari Asosiasi Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) cabang Kota Batu, tingkat hunian hotel menurun hingga 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Beberapa hotel melaporkan pembatalan reservasi dalam jumlah besar yang dilakukan oleh instansi pemerintah.
“Efisiensi anggaran ini memang sangat mempengaruhi bisnis kami. Banyak acara yang biasanya diadakan di sini sekarang dibatalkan atau dipindahkan ke lokasi lain yang lebih dekat dengan pusat pemerintahan,” kata Sigit Prasetyo, General Manager salah satu hotel bintang empat di Kota Batu.
Selain itu, para pelaku industri perhotelan juga mengeluhkan dampak berantai dari kebijakan ini terhadap sektor lain, seperti jasa transportasi, kuliner, dan pariwisata lokal. “Banyak usaha kecil yang bergantung pada wisatawan kini harus berjuang lebih keras untuk bertahan,” tambah Sigit.
Sebagai respons terhadap situasi ini, beberapa hotel telah mulai menerapkan strategi baru untuk menarik lebih banyak wisatawan lokal dan internasional. Mereka menawarkan paket promosi khusus, peningkatan fasilitas, serta kerja sama dengan agen perjalanan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Kami harus lebih kreatif dan adaptif dalam menghadapi tantangan ini. Mengandalkan wisatawan lokal dan menawarkan pengalaman unik menjadi salah satu cara kami untuk tetap bertahan,” ungkap Maria, seorang manajer pemasaran hotel di kawasan tersebut.
Sementara itu, pemerintah daerah Kota Batu berjanji akan bekerja sama dengan pelaku industri perhotelan untuk mencari solusi terbaik. Mereka berencana untuk meningkatkan promosi pariwisata dan mengembangkan destinasi wisata baru yang dapat menarik lebih banyak pengunjung.
“Kami berharap kebijakan efisiensi anggaran ini tidak berlangsung lama, dan kami akan terus berupaya untuk menjaga Kota Batu sebagai destinasi wisata yang menarik bagi semua kalangan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Yudi Santoso.
Dengan berbagai upaya dan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri, diharapkan sektor perhotelan di Kota Batu dapat segera pulih dan kembali bergairah.